ortabladet.com – Masa remaja adalah fase eksplorasi, termasuk soal rasa ingin tahu terhadap seks dan hubungan intim. Sayangnya, banyak remaja yang mulai aktif secara seksual tanpa bekal informasi yang cukup. Padahal, kalau nggak dibarengi dengan edukasi yang tepat, aktivitas seksual bisa menimbulkan risiko, mulai dari kehamilan yang nggak direncanakan sampai infeksi menular seksual.
Daripada cuma dapat info setengah-setengah dari teman atau media sosial, penting banget buat tahu cara berhubungan seksual yang aman dan bertanggung jawab. Di artikel ini, ortabladet.com udah ngerangkum 10 tips yang bisa jadi panduan dasar biar remaja bisa ambil keputusan yang sehat dan aman.
1. Pahami Arti Konsen (Persetujuan)
Sebelum memutuskan untuk melakukan hubungan seksual, pastikan semuanya berdasarkan persetujuan bersama alias konsen. Konsen itu harus jelas, bebas tekanan, dan bisa ditarik kapan aja. Kalau salah satu pihak ragu, terpaksa, atau belum siap, sebaiknya jangan dilanjutkan.
Ingat ya, hubungan sehat itu harus saling menghormati dan nggak ada unsur paksaan sama sekali. Kalau kamu merasa belum siap, itu bukan hal yang salah. Justru kamu berhak penuh atas tubuh dan keputusanmu sendiri.
2. Edukasi Diri Soal Seks dan Tubuh
Jangan cuma ikut-ikutan atau penasaran karena teman-teman udah mulai duluan. Sebelum berhubungan seksual, penting banget buat paham bagaimana sistem reproduksi bekerja, cara mencegah penyakit, dan dampak emosional dari aktivitas seksual.
Baca dari sumber tepercaya, tanya ke tenaga medis, atau ikuti edukasi seksual yang ada di sekolah. Pengetahuan ini penting banget supaya kamu nggak asal-asalan dan bisa lebih siap dalam menjaga diri.
3. Gunakan Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi yang juga bisa melindungi dari infeksi menular seksual (IMS). Bahkan kalau kamu dan pasanganmu sama-sama sehat, tetap disarankan pakai kondom setiap kali berhubungan seksual.
Kondom mudah didapat di apotek, minimarket, atau layanan kesehatan. Pastikan kamu tahu cara memakainya dengan benar, dan selalu periksa tanggal kedaluwarsanya sebelum digunakan.
4. Jangan Anggap Seks Sebagai Pembuktian
Banyak remaja yang merasa harus berhubungan seksual supaya dianggap dewasa, keren, atau disayang pasangan. Padahal, seks bukan alat pembuktian. Kamu nggak perlu melakukan apapun hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain.
Kalau kamu merasa ditekan atau diancam untuk melakukan hubungan seksual, itu udah masuk ke red flag dalam hubungan. Stop dan jaga batasanmu.
5. Diskusi Terbuka dengan Pasangan
Komunikasi itu kunci. Sebelum memutuskan untuk melakukan hubungan intim, ngobrol dulu bareng pasangan tentang keinginan, kekhawatiran, dan batasan masing-masing. Bicarakan juga soal penggunaan kontrasepsi dan perlindungan dari penyakit menular.
Hubungan yang sehat itu bukan cuma soal fisik, tapi juga soal saling ngerti dan terbuka satu sama lain. Kalau kamu nggak nyaman bicara soal ini dengan pasanganmu, mungkin kamu belum siap juga untuk seks.
6. Hindari Seks Saat Sedang Mabuk
Alkohol dan obat-obatan bisa mengaburkan penilaian dan bikin kamu ambil keputusan yang nggak bijak. Banyak kasus di mana orang menyesal setelah berhubungan seksual saat dalam pengaruh alkohol karena kehilangan kontrol atau melanggar batas yang sebenarnya nggak mereka inginkan.
Selalu pastikan kamu dalam kondisi sadar dan bisa ngambil keputusan secara penuh sebelum melakukan aktivitas seksual.
7. Jaga Kebersihan Diri dan Pasangan
Kesehatan seksual juga berkaitan dengan kebersihan. Pastikan kamu dan pasangan menjaga kebersihan alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan. Cuci tangan, ganti pakaian dalam secara rutin, dan jangan sembarangan pakai produk pembersih yang nggak jelas fungsinya.
Kalau ada keluhan seperti gatal, keputihan berlebih, atau bau nggak sedap, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Nggak usah malu, karena kesehatan kamu jauh lebih penting.
8. Ketahui Risiko Kehamilan
Walaupun kamu pakai alat kontrasepsi, tetap ada kemungkinan hamil, walau kecil. Jadi penting buat tahu kapan masa subur, apa itu ovulasi, dan cara kerja kontrasepsi. Jangan asal-asalan mikir “sekali doang nggak bakal hamil”, karena banyak kasus kehamilan remaja dimulai dari ketidaktahuan soal ini.
Kalau kamu belum siap untuk risiko kehamilan, pertimbangkan kembali keputusanmu. Seks bukan hal sepele, dan dampaknya bisa panjang.
9. Lakukan Tes Kesehatan Secara Berkala
Kalau kamu sudah aktif secara seksual, penting banget buat rutin cek kesehatan, terutama tes IMS seperti HIV, klamidia, dan gonore. Banyak penyakit menular seksual yang nggak menunjukkan gejala tapi bisa berdampak serius ke kesehatan kalau nggak ditangani.
Banyak klinik kesehatan remaja atau puskesmas yang menyediakan tes ini secara rahasia dan bahkan gratis. Jangan tunggu sampai sakit dulu baru periksa.
10. Ingat, Nggak Harus Cepat-Cepat
Terakhir dan paling penting: kamu nggak perlu terburu-buru. Setiap orang punya waktu dan kesiapan yang beda-beda. Jangan merasa tertekan hanya karena teman-teman kamu udah “pernah”. Fokus aja sama dirimu sendiri, dan hargai prosesmu.
Kalau kamu ragu atau belum yakin, itu tandanya kamu belum siap. Dan itu sepenuhnya oke. Kesehatan seksual yang sehat dimulai dari keputusan yang sadar, bertanggung jawab, dan penuh respek terhadap diri sendiri.
Penutup
Masa remaja memang penuh rasa penasaran dan eksplorasi, termasuk soal seks. Tapi keputusan buat aktif secara seksual bukan hal yang bisa diambil secara sembarangan. Kamu butuh pengetahuan, kesiapan mental, dan kesadaran penuh akan risikonya.
Dengan menerapkan 10 tips di atas, kamu bisa lebih siap dan bijak dalam menjaga kesehatan seksualmu. Terus cari informasi dari sumber tepercaya, dan jangan takut untuk bertanya ke orang yang kamu percaya. Untuk info lainnya seputar kesehatan remaja, pantengin terus artikel dari ortabladet.com, ya!