5 Penyebab Kelumpuhan yang Jarang Diketahui

ortabladet.com – Kalau denger kata “kelumpuhan”, pikiran kita biasanya langsung tertuju ke stroke atau kecelakaan. Padahal, kenyataannya ada banyak penyebab lain yang nggak kalah serius, tapi sering banget nggak disadari. Bahkan ada yang awalnya cuma gejala kecil, tapi kalau diabaikan bisa berujung lumpuh.

Makanya penting banget buat tahu lebih dalam soal penyebab kelumpuhan yang nggak biasa ini. ortabladet.com mau ajak kamu buat kenal lebih dekat lima penyebab kelumpuhan yang jarang diketahui tapi bisa menyerang siapa aja, bahkan yang terlihat sehat sekalipun.

1. Infeksi Virus yang Menyerang Saraf

Beberapa jenis virus ternyata bisa menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Contohnya adalah virus poliovirus yang menyebabkan polio, dan Guillain-Barré syndrome yang sering muncul setelah infeksi virus seperti flu atau COVID-19. Penyakit ini membuat sistem imun menyerang saraf sendiri, menyebabkan lemah otot hingga kelumpuhan. Gejalanya bisa muncul cepat banget, dari hanya lemas ringan hingga kesulitan bergerak total dalam hitungan hari.

Virus seperti ini nggak selalu datang dengan tanda yang jelas. Kadang cuma disangka flu biasa, padahal sudah mulai menyerang saraf di dalam tubuh. Makanya, kalau habis sakit dan ngerasa tubuh lemas parah atau sulit digerakkan, jangan ragu buat langsung ke dokter.

2. Kekurangan Vitamin B12

Mungkin terdengar sepele, tapi kekurangan vitamin B12 bisa berdampak serius banget, lho. Vitamin ini penting buat menjaga kesehatan sistem saraf. Kalau kamu kurang asupan B12 dalam jangka panjang, saraf bisa terganggu dan menyebabkan mati rasa, kesemutan, hingga kelumpuhan.

Biasanya, ini terjadi pada orang yang jarang makan makanan hewani seperti daging, telur, dan susu. Vegan atau vegetarian yang nggak mengonsumsi suplemen B12 juga berisiko tinggi. Gejala awalnya sering diabaikan, seperti cepat lelah atau kesemutan di tangan dan kaki. Kalau dibiarkan terus, bisa mengganggu sistem saraf motorik dan bikin tubuh lumpuh sebagian.

3. Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun seperti lupus dan multiple sclerosis (MS) juga bisa memicu kelumpuhan. Pada kondisi ini, sistem imun justru menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk saraf dan otak. Dalam kasus MS, kerusakan terjadi pada lapisan pelindung saraf (mielin), yang mengganggu sinyal antara otak dan tubuh.

Gejalanya bisa sangat bervariasi dan berkembang perlahan. Terkadang diawali dari kelelahan yang ekstrem, pandangan kabur, atau kesemutan di salah satu sisi tubuh. Banyak orang baru menyadari ketika gejalanya sudah makin parah dan fungsi gerak mulai terganggu.

4. Tumor yang Menekan Saraf

Tumor, baik jinak maupun ganas, bisa menyebabkan kelumpuhan kalau tumbuh di area otak atau sumsum tulang belakang. Masalahnya, banyak tumor yang berkembang secara diam-diam tanpa menimbulkan gejala sampai ukurannya cukup besar dan menekan saraf atau jaringan penting.

Gejalanya bisa mulai dari nyeri punggung yang nggak hilang-hilang, mati rasa, atau kelemahan otot di bagian tertentu. Kalau kamu merasakan gejala seperti ini tanpa sebab yang jelas, penting banget buat cek MRI atau CT scan untuk memastikan penyebabnya. Kadang yang bikin lumpuh itu bukan karena kecelakaan, tapi karena ada sesuatu di dalam tubuh yang sedang “mendesak” sistem saraf kita.

5. Gangguan Psikologis (Paralisis Histerik)

Penyebab yang satu ini seringkali dianggap “nggak nyata” padahal real dan bisa sangat mengganggu. Gangguan psikologis seperti stres berat atau trauma emosional bisa menyebabkan seseorang mengalami kelumpuhan sementara, tanpa ada kerusakan fisik pada saraf atau otot. Kondisi ini dikenal dengan istilah conversion disorder atau paralisis histerik.

Biasanya muncul setelah seseorang mengalami kejadian traumatis, tekanan batin yang hebat, atau stres berkepanjangan. Secara medis, tubuh sebenarnya sehat, tapi otak “memutus” koneksi ke otot tertentu karena faktor psikologis. Penanganannya perlu pendekatan psikolog dan neurologis sekaligus. Meski bukan kerusakan fisik, kelumpuhan ini tetap perlu ditangani serius.

Kesimpulan

Kelumpuhan bukan cuma soal stroke atau cedera. ortabladet.com ingin mengingatkan bahwa banyak penyebab lain yang sering luput dari perhatian. Dari infeksi virus sampai gangguan psikologis, semua bisa berujung pada hilangnya fungsi gerak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Jadi, kalau kamu atau orang terdekat mengalami gejala mencurigakan, jangan tunda buat periksa ke dokter. Deteksi dini bisa menyelamatkan banyak hal—termasuk kemampuan untuk tetap bergerak bebas. Lebih baik waspada sekarang, daripada menyesal nanti.

By admin