Menjelang pelaksanaan Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dinamika internal partai mulai memanas. Ketua DPC PPP Jakarta Timur, H. Budiman, secara terbuka mengkritik eks Ketua Umum PPP, Romahurmuziy alias Rommy. Ia menilai bahwa Rommy perlu melakukan introspeksi diri sebelum kembali bersuara soal arah partai.
Dalam pernyataannya, Budiman menegaskan bahwa suara akar rumput sudah jenuh dengan konflik internal yang berkepanjangan. “Rommy harusnya mengambil sikap bijak, bukan justru memicu polemik menjelang muktamar. Kalau benar peduli partai, sudah waktunya beliau melakukan taubat politik dan memberi ruang kader lain berkembang,” ujar Budiman.
Menurut Budiman, publik dan kader PPP belum melupakan kasus hukum yang menjerat Rommy. Ia menyebut bahwa pemulihan kepercayaan publik terhadap partai membutuhkan keteladanan dari para tokoh senior. “Kami tidak bisa melupakan begitu saja rekam jejak yang mencederai kepercayaan publik. Rommy sebaiknya berhenti mengintervensi,” tegasnya.
Budiman juga mengajak seluruh kader PPP untuk menjadikan muktamar sebagai momentum pemulihan dan pembaruan arah perjuangan partai. Ia berharap forum tertinggi partai itu bisa menghasilkan kepemimpinan yang bersih, inklusif, dan fokus pada aspirasi umat.
Kritik ini mencerminkan keresahan sejumlah pengurus daerah terhadap upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menguasai arah partai tanpa proses yang transparan. Budiman pun menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas PPP dan memperjuangkan suara kader dari bawah.
Dengan pernyataan ini, Ketua DPC Jaktim berharap seluruh elemen partai bisa memprioritaskan kepentingan organisasi di atas link alternatif medusa88 kepentingan pribadi atau kelompok.