Rusia kecam rencana pasukan perdamaian Inggris-Prancis ke Ukraina

Rusia secara tegas mengecam rencana Inggris dan Prancis situs slot untuk mengirim pasukan perdamaian ke Ukraina, menyebutnya sebagai langkah provokatif yang tidak dapat diterima. Kecaman ini mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat antara Moskow dan negara-negara Barat terkait konflik yang telah berlangsung sejak 2022.

Latar Belakang Rencana Pasukan Perdamaian

Inggris dan Prancis berencana membentuk pasukan perdamaian internasional yang terdiri dari sekitar 30.000 tentara untuk dikerahkan ke Ukraina. Tujuan utama dari pasukan ini adalah untuk menjamin keamanan Ukraina setelah potensi kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia.

Reaksi Rusia terhadap Rencana Tersebut

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menambahkan bahwa “tidak ada kompromi yang mungkin” terkait dengan isu ini, menekankan bahwa diskusi semacam itu secara terbuka bersifat bermusuhan terhadap Moskow.

Perspektif Ukraina dan Negara Barat

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan bahwa pengiriman pasukan perdamaian tanpa dukungan dari Amerika Serikat adalah “kesalahan besar” yang akan menguntungkan Rusia. Ia menekankan pentingnya keterlibatan penuh AS dalam setiap upaya perdamaian untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan gencatan senjata.

Implikasi Geopolitik

Kecaman Rusia terhadap rencana pasukan perdamaian ini mencerminkan kekhawatiran Moskow terhadap ekspansi pengaruh Barat di kawasan bekas Uni Soviet. Rencana pengiriman pasukan perdamaian oleh Inggris dan Prancis ke Ukraina menunjukkan perbedaan pandangan yang tajam antara Rusia dan negara-negara Barat.

Kecaman Rusia Terhadap Rencana

Kecaman Rusia terhadap rencana pasukan perdamaian ini mencerminkan kekhawatiran Moskow terhadap ekspansi pengaruh Barat di kawasan bekas Uni Soviet. Rencana pengiriman pasukan perdamaian oleh Inggris dan Prancis ke Ukraina menunjukkan perbedaan pandangan yang tajam antara Rusia dan negara-negara Barat.

By admin