ortabladet – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyoroti masih banyaknya desa di Indonesia yang belum memiliki lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya pemerataan pendidikan di seluruh penjuru negeri.
Mu’ti menjelaskan bahwa program “Satu Desa Satu PAUD” merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan akses pendidikan sejak usia dini. Namun, kenyataannya masih banyak desa yang belum memiliki lembaga PAUD. “Kita harus bekerja keras untuk memastikan setiap desa memiliki lembaga PAUD, karena pendidikan usia dini sangat penting untuk membangun karakter dan masa depan anak-anak kita,” ujar Mu’ti dalam sebuah acara di Jakarta.
Menurut data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di beberapa daerah seperti Purworejo, masih terdapat desa-desa yang belum memiliki lembaga PAUD. Dari total 494 desa di kabupaten ini, masih ada 26 desa yang belum memiliki lembaga PAUD. Alasannya antara lain karena lokasi desa yang terpencil dan kurangnya guru yang berkualifikasi sesuai yang dibutuhkan.
Mu’ti juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan slot kamboja Kebudayaan dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk mengatasi masalah ini. “Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Desa untuk memastikan program ‘Satu Desa Satu PAUD’ dapat diimplementasikan dengan baik,” tambah Mu’ti.
Selain itu, Mu’ti juga menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan verifikasi terhadap kondisi lembaga PAUD yang sudah ada di desa-desa, termasuk yang dikelola secara swasta. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua lembaga PAUD dapat beroperasi dengan baik dan memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan.
Dalam upaya mendukung program ini, pemerintah juga akan melakukan renovasi dan rehabilitasi lembaga PAUD yang sudah ada, serta menyediakan alat peraga edukasi dan peralatan belajar yang diperlukan. “Kami berharap dengan langkah-langkah ini, semua anak di Indonesia dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas sejak usia dini,” ujar Mu’ti.
Mu’ti juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung program ini. “Kami mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan swasta, untuk berpartisipasi dalam mendukung program ‘Satu Desa Satu PAUD’. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas untuk semua anak di Indonesia,” pungkas Mu’ti.
Dengan adanya program ini, diharapkan semua desa di Indonesia dapat memiliki lembaga PAUD yang memadai, sehingga setiap anak dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas sejak usia dini. Pendidikan usia dini dianggap sangat penting untuk membangun karakter dan masa depan anak-anak, serta untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.